SAFA

Khabar pagi itu ada sakitnya

Lantas jiwa bergelut kesyahduan

Sepi terus bergelumang

Seperti tak ingin pergi

Sampai kini terus ia bermain-main

Seperti mengejek sakitnya rasa itu

Seperti menghina sepinya sekeping hati

Minda tak henti memikir

Mulut tak henti berdoa

Untuk sebuah kepastian itu

Diri menjadi setabah yang mampu

Untuk diri seorang khalifah yang penuh khilaf

Ketentuan itu suatu yang pasti

Walau hati terus menjahit sepi

Kerana gugurnya sekuntum bunga

Tapi janji Tuhan tak sesekali dimungkiri

Moga bunga yang gugur itu

Terus mekar di dalam syurga

Terus tersenyum memberi bahagia

Safawati binti Rustamin dalam kenangan
(23 Mac 1985 - 17 Julai 2009)

Kau pergi memberi satu pelajaran pada yang masih hidup. Pelajaran yang sangat memberi makna pada yang memahami erti kehidupan dan menghargai kesempatan yang diberi Tuhan. Walau hadirnya kau sebagai salah satu penyeri dalam kehidupan kami ini hanya seketika cuma, namun dirimu tetap menjadi sebahagian dalam hati kami buat selamanya. Walau sepi sesekali terus menggigit kalbu kami, namun kami tahu, inilah yang terbaik buatmu.
-Bunga ini akan terus mekar dalam hati kami-

Alfatihah.



Ku tatap gambar wajahmu
Sinar mata itu
Lirik senyumanmu
Pesona yang membelai

Wajahmu bercahaya
Memberi bahagia
Tiap yang memandang
Hati jadi salju

Kau terlalu istimewa
Kasih dan sayangmu terpancar
Seikhlas
Tiada batasan terus membara
Terkilan rasa jiwa
Ingin ku lihat mu dewasa
Apa daya
Tuhan lebih menyanyangimu

Ku pasti kau berbahagia
Duduk di sampingNya
Mendengar cerita
Segala rahsia

Tak tertanggung rindu
Mendengar suaramu
Tawa megusik jiwa